Minggu, 03 April 2016

TUGAS SOFTSKILL CONTOH KASUS PELANGGARAN HAK CIPTA

NAMA           : GRIESNANDIAZ INTAN PURNAMA
NPM               : 24214616
KELAS          : 2EB37





CONTOH KASUS



ANGKLUNG DI KLAIM SEBAGAI MILIK MALAYSIA


Saung Angklung Udjo mengingatkan kembali pemerintah Indonesia segera mengajukan hak atas kekayaan intelektual (HaKI) seni musik angklung pemerintah Forum Intelektual World Trade Organization (WTO). Pasalnya, Malaysia sudah bersiap ke mendaftarkan pembuatan alat musik tradisional Indonesia ini ke forum yang sama untuk memperoleh paten. Menuru General Manager Divisi Pengembangan Saung Angklung Udjo, Satria Yanuar Akbar Saung Angklung Udjo sudah menyampaikan permintaan kepada Pemerintah Indonesia agar segera mendaftarkan hak paten angklung sejak 1,5 tahun lalu.

Namun, hingga kini belum ada tindak lanjutnya. Walhasil, saat ini pihaknya baru melakukan registrasi produknya. “Karena yang berwenang melakukan hak paten pendaftaran angklungnya hanya pemerintah. Angklung kan aset budaya Indonesia,” tambahnya. Satria mengungkapkan, Malaysia saat ini sedang gencar-gencarnya mempromosikan alat musik angklung kepada wisatawan sebagai alat musik tradisional mereka. “Malaysia menyebut angklung sebagai bambu malay. Kalau klaim Malaysia atas angklung berhasil, ini kegagalan bagi kita,” tegas Satria kepada wartawan di Bandung (11/6). Bila hal itu terjadi, kata dia, di masa datang wisatawan asing tidak lagi percaya bahwa angklung adalah asli dari Indonesia. Sebuah kebanggaan bangsa yang selama ini cukup dikenal di dunia internasional akan hilang. Saung Angklung Udjo di Bandung pun mau tidak mau harus ditutup. “Bahkan, bisa saja Malaysia melakukan somasi kepada Indonesia agar tidak lagi mengakui angklung sebagai alat musik tradisional kita,” ujarnya. Satria menyadari, sekalipun dunia sudah mengakui angklung adalah seni tradisional asal Indonesia, tapi secara legal belum jelas. Jika paten angklung diraih Malaysia, seniman angklung Indonesia harus membayar royalti ke Malaysia. “Mereka serius untuk menggarap bambu malay. Semua sekolah dasar diajarkan keterampilan memainkan bambu malay.”Dia melanjutkan, berdasarkan data sejarah, alat musik angklung sudah ada di daerah Jasinga, Jabar, sejak 400 tahun lalu. Saat itu, alat musik ini dikenal dengan istilah angklung bubrak. Untuk menyelamatkan kelanjutan angklung sebagai sebuah kebanggaan bangsa, Saung Angklung Udjo dan Universitas Padjadjaran Bandung saat ini terus mengumpulkan berbagai data. Hasilnya, akan dijadikan bukti bahwa angklung memang berasal dari Indonesia, tepatnya Tatar Sunda. Satria berharap Pemerintah Indonesia kali ini benar-benar tanggap.




TANGGAPAN SAYA :

Menurut saya tindakan Malaysia sangat mengecewakan seluruh masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Jawa Barat. Namun sangat disayangkan mengapa setelah 1,5 tahun Satria Yanuar Akbar Saung Angklung Udjo menyampaikan permintaan kepada Pemerintah Indonesia agar segera mendaftarkan hak paten angklung, baru sekarang pemerintah bertindak setelah Malaysia mengklaim angklung sebagai alat musik tradisionalnya. Seharusnya pemerintah Indonesia segera mendaftarkan hak paten untuk seluruh kebudayaan di Indonesia, agar tidak adanya lagi pengakuan dari negara Malaysia maupun negara lainnya atas kebudayaan Indonesia.




REFERENSI :