Senin, 30 Oktober 2017

TUGAS SOFTSKILL (PENTINGNYA ETIKA DALAM PROFESI MAUPUN KEHIDUPAN SEHARI - HARI)




NAMA           :GRIESNANDIAAZ INTAN PURNAMA
NPM               : 24214616
KELAS          : 4EB37
TUGAS      : SOFTSKILL (PENTINGNYA ETIKA DALAM PROFESI MAUPUN SEHARI - HARI)


Menurut saya etika dalam pekerjaan atau profesi maupun dalam keseharian itu sangat penting. Etika dalam pekerjaan harus dianut oleh setiap pekerjanya agar dapat memberikan pelayanan yang profesional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan tanggung jawab. Selain itu etika dalam kehidupan sehari – hari pun juga harus selalu dianut oleh setiap orang agar dapat menentukan mana yang baik dan mana yang buruk tentang hak dan kewajiban moral. Sehingga selalu memiliki akhlak yang baik, dan bertindak sesuai hukum maupun nilai yang berlaku.

DIARY PELANGGARAN YANG TERLIHAT SETIAP HARINYA DI LINGKUNGAN SEKITAR TANGGAL 24 – 30 OKTOBER 2017



NAMA       : GRIESNANDIAZ INTAN PURNAMA
NPM           : 24214616
KELAS      : 4EB37



TUGAS SOFTSKILL
DIARY PELANGGARAN YANG TERLIHAT SETIAP HARINYA DI LINGKUNGAN SEKITAR
MINGGU KE-3
TANGGAL 24 – 30 OKTOBER 2017


Ini merupakan tulisan diary pelanggaran saya yang ketiga, yaitu pelanggaran yang terjadi pada tanggal 24 – 30 Oktober 2017. Tulisan ini merupakan tugas terakhir dalam penulisan diary pelanggaran yang di berikan oleh dosen sofskill saya. Berikut merupakan pelanggaran yang saya lihat :
Pelanggaran pertama pada minggu ketiga terjadi pada tanggal 24 Oktober 2017. Pada tanggal itu tepatnya hari selasa, sayamelihat pelanggaran yang terjadi di jalan. Seperti biasa jalan yang saya lewati, yaitu jalan menuju kampus saya. Masih banyak sekali pelanggaran yang sering terjadi di jalan, yang tidak jarang pula pelanggaran tersebut akibatnya dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Pelanggaran berikut adalah mendengarkan musik dengan headset saat berkendara. Tentunya hal tersebut sangat berbahaya meskipun terkesan biasa, mengapa? Karena ketika mendengarkan musik dengan headset saat berkendara dapat mengganggu konsentrasi kita. Selain itu juga pada saat terjadi sesuatu dan seorang lainnya membunyikan klakson kendaraan mereka, kita tidak dapat mendengarnya. Karna itu pelanggaran tersebut sebetulnya sangat berbahaya.

Pelanggaran selanjutnya yaitu terjadi pada tanggal 25 Oktober 2017. Seringkali kita melihat banyak coretan atau gambar – gambar di dinding – dinding jalan akibat ulah seseorang yang tidak bertanggung jawab. Nah kali ini saya melihat sendiri sekumpulan anak muda laki – laki yang sedang asik mencoret – coret dinding jalan, padahal sudah banyak yang memperhatikan mereka dengan raut penuh kecewa, tetapi tetap saja mereka melakukan pelanggaran tersebut. Karna dinding tersebut yang awalnya terlihat rapih tanpa adanya coretan, kemudian di penuhi dengan coretan sehingga membuat dinding tersebut terlihat tidak rapih lagi. Kecuali jika memang sudah mendapat persetujuan dari pihak yang bersangkutan dan menggambar dengan rapih dan baik, pasti akan terlihat lebih indah dan tidak merugikan pihak manapun juga.

            Pada tanggal 26 Oktober 2017 terjadi pelanggaran lagi. Menurut saya ini juga merupakan pelanggaran yang cukup berbahaya. Saat itu jalan sedang dipenuhi kendaraan yang berlalu lalang. Ketika sedang asik di jalan dan fokus terhadap jalan di depan saya, tiba – tiba ada seorang ibu yang menyebrang tidak pada tempatnya. Seketika saya kaget dan langsung mengerem mendadak. Untung saja tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, dan untungnya kendaraan saya melaju cukup pelan. Seharusnya si ibu menyebrang pada tempat yang sudah di sediakan seperti zebra cross, dan tentunya harus melihat kanan dan kiri agar aman dan tidak membahayakan siapapun.

            Tanggal 27 Oktober 2017. Pelaggaran selanjutnya dilakukan oleh teman sekelas saya (haha), yaitu makan di dalam kelas pada saat dosen menjelaskan. Pelanggaran tersebut memang banyak dilakukan oleh anak jaman sekarang. Meskipun tidak merugikan orang lain, tetapi jika ketahuan bisa saja ia kena omelan dosen, atau bahkan hukumannya disuruh membeli makanan yang ia makan untuk teman sekelas (haha). Tetapi sebaiknya jangan di lakukan, namannya pelanggaran tetap saja tidak boleh dilakukan. Hal tersebut juga terkesan kurang sopan.

            28 Oktober 2017, pelanggaran yang saya lihat berikutnya terjadi di jalan. Yaitu “melewati arah yang berlawanan” entah kenapa banyak yang masih suka melakukan pelanggaran yang sudah sangat jelas akibatnya sangat berbahaya. Saat itu jalanan cukup ramai, ada pengendara motor yang melewati arah yang berlawanan, mungkin karan ia males untuk memutar balik dengan jalur yang dianjurkan karna jaraknya cukup jauh sehingga ia memutuskan untuk memotog jalan dengan melawan arah. Banyak yang membunyikan klakson karna saat itu jam kerja, banyak yang sedang buru – buru dan mengendarai kendaraan dengan sangat cepat. Adanya pengendara motor yang melawan arah tersebut membuat pengendara lainnya kaget dan spontan membunyikan klakson mereka. Jadi saran saya jangan sekali – sekali melakukan pelanggaran tersebut meskipun jalan untuk putar arahnya lumayan jauh, lebih baik tetap patuhi peraturan yang ada demi kebaikan diri sendiri dan orang lain.

Pelanggaran pada 29 Oktober 2017. Saat itu saya sedang mengantri di salah satu tempat makan siap saji. Saat itu antrian cukup panjang, karena kebetulan pada tanggal itu merupakan hari libur sehingga banyak pula yang mengunjungi tempat tersebut. Kemudian setelah beberapa lama saya mengantri ada bapak – bapak yang menyelak antrian di depan saya. Pelanggaran tersebut juga cukup sering terjadi di sekitar kita (haha). Tidak seharusnya begitu karna kita sama – sama membayar dan sama – sama ingin cepat dilayani

            Pelanggaran terakhir terjadi pada tanggal 30 Oktober 2017. Yaitu ugal – ugalan di jalan dengan kecepatan yang tinggi. Pelanggaran ini juga sangat membahayakan banyak orang termasuk diri sendiri bagi yang melakukan pelanggaran tersebut. Apalagi pada saat sedang buru – buru pasti akan ada banyak orang yang melakukan pelanggaran tersebut. Dan pelanggaran tersebut sering terlihat di jam – jam sibuk seperti pada pagi hari saat semua orang mulai melakukan aktivitasnya.

Senin, 23 Oktober 2017

CONTOH KASUS ETIKA PROFESI BANKIR




NAMA       : GRIESNANDIAZ INTAN PURNAMA
NPM           : 24214616
KELAS      : 4EB37


CONTOH KASUS ETIKA PROFESI BANKIR



Inong Melinda atau lebih dikenal dengan Melinda Dee adalah mantan Relationship Manger Citigold yang berusia 47 tahun. Malinda Dee memiliki gaya hidup mewah bersama suaminya yang seorang artis bernama Andhika Gumilang. Dalam kasus ini yang terjadi pada tahun 2011, Melinda Dee terbukti melakukan pembobolan dana Citybank. Dalam melakukan aksinya, ia dibantu oleh beberapa orang yaitu suaminya, adiknya, dan suami dari adiknya.

Melinda Dee merupakan seorang karyawati Citibank senior yang sudah mendapat kepercayaan khusus untuk menangani para nasabah yang memiliki deposito di atas Rp500 juta. Namun Malinda Dee menyalahgunakan kedudukannya tersebut dengan memindahkan dana nasabah dengan memalsukan tandatangan nasabah. Dalam aksinya Melinda Dee memberikan blanko kosong untuk ditandatangani nasabahnya. Blanko kosong inilah yang dipakai untuk menarik dana dengan meminta bantuan salah satu bawahannya untuk mentransfer uang tersebut ke empat perusahaannya.

Kejahatan Melinda berakhir pada tanggal 23 Maret 2011 ketika Mabes Polri menangkapnya di kawasan SCBD Jakarta Selatan. Polisi menetapkan Melinda sebagai tersangka setelah mendapat laporan dari beberapa nasabah. Kelurga dan rekannya yang terlibat pun ikut ditangkap karena telah membantu Melinda Dee dalam aksinya.

Dalam putusannya, Ketua Majelis Hakim menyatakan Malinda terbukti secara sah bersalah dan meyakinkan melakukan tindak pidana perbankan pasal 49 ayat 1 huruf A UU Perbankan jo pasal 55 ayat 1 jo pasal 65 ayat 1 KUHP. Selain itu dia juga dianggap melanggar pasal 3 ayat 1 huf B UU Pencucian Uang jo pasal 65 ayat 1 KUHP. Melinda juga melanggar Pasal 3 UU No 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang jo pasal 65 ayat 1 KUHP. Melinda pun dijerat dengan hukuman 8 tahun penjara dan denda sebesar Rp10 miliar.


Sumber :

DIARY "PELANGGARAN YANG DI TEMUKAN SEHARI - HARI DILINGKUNGAN SEKITAR TANGGAL 17 - 23 OKTOBER 2017"


NAMA       : GRIESNANDIAZ INTAN PURNAMA
NPM           : 24214616
KELAS      : 4EB37



TUGAS SOFTSKILL
DIARY PELANGGARAN YANG TERLIHAT SETIAP HARINYA DI LINGKUNGAN SEKITAR
MINGGU KE-2
TANGGAL 17 – 23 OKTOBER 2017


          Kali ini saya akan menuliskan kembali pelanggaran –pelanggaran yang saya lihat pada minggu ke – 2. Tulisan ini ditulis untuk memenuhi tugas softskill. Berikut merupakan pelanggaran – pelanggarannya :

            Tanggal 17 Oktober 2017 telah terjadi pelanggaran yang saya kira cukup sering terjadi atau yang cukup sering kita lihat. Pelanggaran tersebut yaitu tidak menggunakan helm pada saat berkendara menggunakan sepeda motor. Banyak yang mengira ketika melakukan perjalanan dengan jarak yang tidak jauh, maka tidak perlu menggunakan helm. Padahal kalau kita bayangkan kembali, kecelakaan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Maka dari itu, menggunakan helm sangatlah penting untuk keselamatan agar jika terjadi kecelekaan, maka kepala yang merupakan bagian yang sangat sensitif terhadap benturan akan tetap aman.

            Pelanggaran selanjutnya yang terjadi pada tanggal 18 Oktober 2017. Nah pelanggaran berikut merupakan pelanggaran yang sering di lakukan kepada anak sekolah saat ini, yaitu membolos ketika berlangsungnya jam sekolah. Ketika sedang melewati warnet yang jaraknya cukup jauh dari rumah saya, saya melihat banyak anak – anak di jam sekolah yang sedang asik bermain dan berkumpul disana. Dan bahkan yang sangat saya kagetkan tidak sedikit pula yang menggunaka seragam sekolah disana. Sudah tidak di herankan lagi, mereka yang menggunakan seragam sekolah pasti sedang membolos. Betapa sangat disayangkan pelanggaran tersebut masih sangat sering terlihat dilingkungan sekitar. Bahkan saya sangat yakin, bahwa anak – anak tersebut berpamitan kepada orang tuanya untuk sekolah, padahal kenyataannya mereka malah asik bermain di warnet. Tentunya orang tua mereka pasti akan sangat kecewa saat mengetahui ulah anak – anak mereka yang sering membolos pada jam sekolah.

            Pada tanggal 19 Oktober 2017, pelanggaran selanjutnya yaitu merupakan pelanggaran yang sudah pernah saya tulis untuk kesekian kalinya pada tulisan pelanggaran sebelumnya, seperti pada tulisan pelanggaran minggu ke – 1. Pelanggaran yang dimaksud adalah membuang sampah sembarangan. Bahkan sampai saat ini pelanggaran tersebut belum luput dari pandangan saya. Mulai dari orang yang saya kenal, hingga sampai orang yang tidak saya kenal sekalipun sepertinya sangat hobi untuk melakukan pelanggaran ini. Saran saya, buanglah sampah pada tempatnya. Karna jika 1 orang saja membuang sampah pada tempatnya, maka akan sangat membantu sekali untuk menguranginya musibah banjir yang sering melanda. Apalagi jika semua yang membuang sampah pada tempatnya, maka mungkin bencana banjir benar – benar tidak akan terjadi lagi.

            Tanggal 20 Oktober 2017. Pelanggaran ini banyak terjadi di jalan – jalan yang pernah saya lewati. “Menggunakan knalpot yang mengeluarkan suara berisik”  Pelanggaran ini merupakan polusi suara, kenapa? Karna dapat mengganggu pendengaran. Pasti tidak jarang pula orang yang mendengarkan akan sangat terganggu atau bahkan merasa kesal. Belum lagi ketika kondisi jalan macet, ditambah dengan suara knalpot yang berisik akan menambah keruwetan di jalan.

            Selanjutnya pelanggaran yang saya temui, yaitu membawa makanan di dalam rangakaian kereta. Pelanggaran tersebut terjadi pada tanggal 21 Oktober 2017. Saat itu saya hendak pergi ke kampus yang saya tempati yang terletak di Depok, meskipun kampus tetap saya berada di Kalimalang tetapi tidak jarang pula saya ke kampus yang terletak di Depok. Seperti biasa, saat saya ingin menuju ke Depok, saya selalu menaiki kereta karna jarak yang tidak dekat maka saya lebih suka menaiki kereta daripada harus membawa kendaraan sendiri. Saat itu hari menjelang siang, kereta tidak terlalu padat karna di penuhi penumpang, masih banyak bangku di dalam rangkaian kereta yang terlihat kosong. Siang itu di dalam rangkaian kereta, saya melihat ada seorang wanita yang baru saja memasuki rangkaian kereta, kemudian wanita itu duduk di depan saya yang kebetulan bangku tersebut masih kosong. Setelah ia duduk, ternyata saya menyadari bahwa ia membawa sebuah makanan. Padahal sudah jelas ada peraturan tertulis yang menempel di dinding kereta yang menyatakan bahwa tidak boleh membawa makanan atau minuman kedalam rangkaian, tetapi tetap saja masih banyak yang melakukan pelanggaran tersebut.

            Tanggal 22 Oktober 2017. Pelanggaran selanjutnya yang saya lihat saat hendak ingin pergi ke suatu tempat. Lebih tepatnya pelanggaran tersebut terjadi di jalan yang cukup sering saya lewati. Pelanggaran tersebut adalah belok sembarangan tanpa menggunakan send. Sebetulnya pelanggaran itu cukup membahayakan ya, tetapi untungnya saat itu kendaraan saya melaju cukup pelan, sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

            Pelanggaran terakhir yang saya tulis pada minggu ke – 2, yaitu tanggal 23 Oktober 2017. Pelanggaran yang juga sering terjadi berikutnya adalah merokok sembarangan di tempat yang tidak seharusnya. Bahkan tidak jarang pula saya menemukan mahasiswa nakal yang sedang merokok di area kampus. Kampus merupakan tempat untuk belajar dan mengenal hal – hal yang baik, tetapi tetap saja selalu ada hal yang tidak baik yang seringkali dilakukan oleh mahasiswa yang tidak menaati peraturan dalam suatu universitas.